Senin, 27 September 2010

Winter part 3

Judul : Winter
Author : Ia-chan aka Eun Hee
Cast : lee Donghae, choi hye jin, hea min, soo hee
Genre : love (sewaktu-waktu bisa berubah)
Lenght : part / chapter

Part 3
“apa ini!!” ucapku setengah berteriak.
“tepung terigu 1 kg… telur 2 kg…. susu 2 kaleng… aishhhh… aku salah ambil!” dengan cepat kuhampiri tong sampah tadi dan mengais-ngais kertas-kertas didalamnya.
“ya!! Hye jin! Kau sedang apa?” seseorang mengagetkanku sontak aku langsung berdiri.
Kudapati hea min dan donghae sedang heran memandangku.
“errrmmm… hanya membuang sampah!” ucapku sambil meringis nggak jelas.
Teng…teng…. bel tanda masuk berbunyi …
“kajja! Sudah bel!! Ppalli masuk kelas!” ucap donghae sambil menggandeng tanganku.
“Aiiishh… kenapa mereka datang pada waktu yang tidak tepat sich!! Bisa-bisa nanti malam aku tidak bisa tidur lagi… aiiigooooo….”teriakku dalam hati.
**********************************************************************
“Aiiiggggoooo,,,,, benarkan!! Aku tidak bisa tidur!”
Kucoba mengubah posisi tidurku. Dari miring kekiri, kekanan, tengkurap sampai nungging juga sudah kulakukan tapi tetap saja aku tidak bisa tidur. Aiigooo…. aku streeesss….

Tok tok tok….
“hye jin!! Apa kau sudah tidur?” terdengar suara donghae dari luar kamar.
“belum! Masuk saja!”
Ia membuka pintu dan duduk disamping ranjangku.
“wae?”
“aku hanya ingin meminta saranmu!”
“tentang?”
“hea min!”
Hah??? Kenapa tiba-tiba dia meminta saranku tentang hae min!! Apakah ia berencana untuk menyatakan cinta pada hea min??? Aniiiii…….
“ya!! Hye jin!!”
“ah~ ne!”
“kenapa kau diam seperti itu?”
“ah~ aniyooo(tidak)!”
“jadi bagaimana?”
“em…. dia yeoja yang baik!”
“menurutmu kalau aku menyatakan perasaanku padanya apakah ia akan menerimaku?”

Tuh kan!!! Benar dugaanku!!! Na otthokhae…. donghae sepertinya benar-benar menyukai hea min. Tapi
kenapa aku seperti tidak rela bila dia menyatakan perasaannya pada hea min. Apakah??? Andwae!!!
“ya! Hye jin!! Wae?? Kau mengeleng-gelengkan kepalamu sendiri?” donghae menatapku heran.
“ah~ aniyoo…. hooooaaammm…. donghae besok saja ya kita bicarakan ini!! aku sangat mengantuk!!” kudorong tubuhnya keluar dari kamarku.
“tapi kau—“ brakkkk pintu kututup sebelum dia menyelesaikan perkataannya.
“haiiiisssss…. tidak bisakah aku membuat alasan yang lebih baik!!!” kuacak-acak rambutku sendiri.
Kujatuhkan tubuhku diatas ranjang empuk milikku. Ku gigit kuku jari telunjuk kananku.
“apa aku menyukai donghae ya??? Tapi….. anigoya(tidak mungkin)!!! Aku tidak boleh menyukainya!! Tapi dia memang ganteng!! Baik!! Perhatian….. pasti hea min akan langsung menerimanya! Hah~ kenapa waktu dia menyatakan perasaannya padaku kemarin kutolak!!! Agiiioooo…. hye jin babo!! Babo!! babo!!” gumamku seraya memukul-mukul sendiri kepalaku.
*******************************************************************
“hooooaaammmm.,,,,,,, perasaan tadi malam aku bermimpi donghae pacaran dengan hea min!!! Huh~ jadi sebel!! Tapi kenapa aku jadi bad mood irokhae (seperti ini)!! Males sekali berangkat sekolah!”
Ku bangkit dari tempat tidurku dan mengambil handuk yang tergantung pada lemari bajuku.
Beberapa menit kemudian….
Kreeekkk… kubuka pintu kamar donghae….
“hey!! Dong—“ kudapati kamarnya kosong.
“kemana dia??? Jangan-jangan dia pagi-pagi berangkat sekolah trus menyatakan cinta pada hae min!!! ANDWAE!!!” segera kuberlari keluar rumah dan menuju kesekolah.

At school….
“hosh!hosh!hosh!” kucoba mengatur nafasku yang tersengal-sengal sehabis berlari tadi. Kusegera berlari lagi menuju kelas. Kudapati kelas kosong. Ada apa ini? firasatku buruk! Jangan-jangan benar dugaanku.
“ya! Hye jin!” teriak seseorang dibelakangku.
“ne!” kuberbalik mencari sumber suara dan kudapati seorang yeoja yang bernama soo hee.
“kau tidak ke lapangan basket?”
“memang ada apa?”
“katanya donghae akan menyatakan perasaannya pada hea min!”
“MWO???” mataku terbelalak. Benar dugaanku. Kajja Hye jin cegah dia sebelum terlambat.

Kulangkahkan kakiku tuk berlari menuju lapangan basket. Benar saja sudah banyak orang yang berkerumun di lapangan itu.
Walau sayup-sayup terdengar. Tapi aku tahu jelas suara siapa itu.
“hea min… sar—-“
“ANDWAE!!!!” teriakku sekeras-kerasnya.

Refleks semua orang yang berada disana melihat kearahku. Tapi aku tidak peduli, aku lebih baik malu dari pada harus melihat namja yang kucintai bersama yeoja lain. Memang egois tapi itulah aku. Aku tidak ingin kehilangan orang yang kusayangi untuk kedua kalinya. Perlu kalian tau disekolah aku dan donghae berstatus sebagai seorang sahabat bukan oppa dan yeodongsaeng. Na molla (aku tidak tau) wae appa tidak memberitahukan kepada pihak sekolah bahwa aku adalah yeodongsaeng donghae. Tapi sekarang aku mensyukuri tindakan appa itu.

Kulangkahkan kakiku menyelip diantara kerumunan itu dan kudapati donghae sedang menggengam tangan hea min seraya melihatku bingung. Segera kutarik tangannya dan membawanya keatap sekolah.
“hye jin! Wae??” ia terlihat bingung.
“ah~ emmm…. igo(itu)! Neo jongmal(benarkah kau)….. akan mengatakan cintamu pada hea min?” hah~ aku tak tau harus berkata apa.
“ne! Geureogo malgoyo(Tentu saja)! Lalu wae kau berteriak seperti tadi?”
“ah—- h-h-hanya mengetes suaraku saja!” haiiiisss…. aku malah terlihat babo.
“aigooo… hye jin! Hanya itu!” ia berbalik dan melangkah menuju pintu keluar.
Aku segera mendahuluinya. Kurentangkan kedua tanganku didepan pintu keluar.
“aku tak akan membiarkanmu pergi!”
“wae?”
“karna aku—-!”
“mwo?”
“aku…. aku tidak ingin kau memilih yeoja yang salah!” aigooo…. aku memang babo dalam hal berbohong.
“jadi maksudmu hea min yeoja yang buruk?”
“ah~ tidak juga!”
“lalu?”
“na(aku)—na—- karna aku—- KARNA AKU MENYUKAIMU!!” akhirnya kata-kata itu keluar juga dari mulutku.
Kupejamkan mataku karna malu. Tapi sebuah benda yang lembut menyentuh bibirku. Apakah donghae menciumku?
Pelan-pelan kubuka mataku.
“saranghae!” dikecupnya keningku.
“pessss…. >///<…. nado!” ia membuat mukaku memerah.
“lihat wajahmu! Seperti kepiting rebus!”
“habis kau membuat jantungku berdegub kencang!”
“jadi kapan kita kencan??”
“sudahlah! Kau jangan tambah membuat jantungku berdegub lebih kencang!” ucapku sambil memukul-mukul bahunya.
Teng…teng….. bel masuk berbunyi….
“kajja!! Kita masuk!” ucapnya seraya menggandeng tanganku.

Tak kusangka ternyata aku berani mengatakan ‘aku menyukaimu donghae’ itu hal tergila yang pernah kulakukan. Tapi aku senang akhirnya aku mengakui juga perasaan itu. Memang sejak awal aku sudah menyukainya tapi kukira itu hanya cinta monyet anak-anak karna waktu itu aku baru berumur 10 tahun. Tapi bagaimana bila hubungan kami diketahui oleh appa? Apa yang akan terjadi? Apa aku akan diusir dari rumah? Hah! Persetan dengan semua itu yang penting adalah masa sekarang. Kueratkan genggaman tanganku padanya.
“emmm…. donghae!”
“chagi!”
“apa sich! Donghae!”
“chagi!”
“baiklah! Chagi! Bolehkah aku pergi ketoilet??”
“apa aku boleh ikut?”
“mwoya!!!”
“hahahhahah…. bercanda! Kajja!!! Aku menunggumu disini!”
“tidak usah! Kau duluan saja!”
“sireo!”
“terserah kau sajalah!” ku berjalan menuju toilet.

Kubuka pintu toilet yang berlabelkan yeoja. Kubuka kran air dan membasuh wajahku. Kulihat pada cermin didepanku wajahku yang masih memerah. Kutertawa kecil, geli sekali melihat wajahku seperti kepiting rebus.

Kreeekk… pintu terbuka. Seorang yeoja memasuki toilet.
“hea min!” ucapku menyapanya.
Ia tak membalas sapaanku dan mendekat padaku. Tanpa ku sadari ditariknya rambutku kuat hingga kepalaku terdonggak keatas.
“apa yang kau lakukan hea min?” ucapku kaget.
Plakkkkkk…… sebuah tamparan keras mendarat di pipiku dan membuatku tersungkur menghantam dinding.
“ADA APA DENGANMU!!!” teriakku padanya.
Ia berjongkok didepanku dan mencengram kerah bajuku. “dasar tak tau malu!! Neo(Kau)!!! Beraninya kau merebut DONGHAE DARIKU!!!”
“apa maksudmu??”
“memang aku tidak tau HAH!!! Kau sudah berpacarankan dengan DONGHAE!!! IYA KAN??”
“mi-mi-mianhae hae min…” ucapku terbata-bata karna cengkramannya yang kuat hingga membuatku susah bernafas.
“kau…. memang yeoja BUSUK!!! Teganya kau mencegah donghae untuk menyatakan perasaannya padaku!!!”
“je-je-jebal(tolong)… lepaskan aku… uhuk..uhuk…”
“tidak akan!!! yeoja sepertimu PANTASNYA MATI!!!” ia mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku bajunya.
“hea min…. kau jangan gila!!”
“hahahaha… kau memang pantas untuk MATI!!!” ia bersiap menusukkan pisau ditangannya kearahku.
“ANDWAEEE!!” teriakku sambil menutup mataku karna ketakutan.

Bruukkkkk….. kurasakan bau amis darah mengenai seragam putihku.
“DONGHAE!”

TBC…..
gamsahamnisa buat yang udah baca ff ku sampe part ini!!! *bungkuk 90 derajat…
cuma mau bilang..
DONT' BE SILENT READER… wajib komen… paling nggak ngelike atau ngerating… maksa mode ON

0 komentar:

Posting Komentar

 

sHe Trees'zZ Ichi Bango Fanfiction! Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon | Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template