Senin, 27 September 2010

Winter part 2

Judul : Winter
Author : Ia-chan aka Eun Hee
Cast : lee Donghae, choi hye jin, hea min.
Genre : love (sewaktu-waktu bisa berubah)
Lenght : part / chapter

Part 2
“HEY!! APA YANG KALIAN LAKUKAN??”
Omona(astaga)!! Appa memergoki kami!! Bagaimana ini! donghae langsung menjauhkan dirinya padaku.
“appa mengagetkan saja!” ucap donghae mencoba bersikap seperti biasa, padahal kutau dia sangat amat terkejut.
“emm… appa!! Oppa hanya membawakanku air hangat!!” ucapku mencoba menutupi kegugupanku.
Ia menghiraukanku. “DONGHAE!! HARUSNYA KAU TIDAK SEENAKNYA MASUK KEKAMAR HYE JIN!! WALAU BAGAIMANAPUN DIA ITU SEORANG YEOJA(perempuan)!!
“ne! Appa!! Aku hanya membantunya menyembuhkan kakinya!”
“ppalli(cepat) kembali kekamarmu!” appa keluar dari kamarku diikuti donghae.
“besok kita lanjutkan lagi!” ucap donghae pelan.
Aku hanya tersenyum.
“iroen(dasar) sempat-sempatnya ia berkata seperti itu!” gumamku seraya tertawa.
Kusandakan tubuhku pada sofa berwarna biru langitku sambil menikmati hangatnya air yang merendam kakiku.
“hah~ lega sekali!! Kukira appa tahu apa yang akan aku lakukan dengan donghae!” gumamku sambil memejamkan mataku.
<>
“donghae kau akan membawaku kemana?” tanyaku heran.
Ia hanya diam sambil terus menarik tanganku.
“lihatlah!” ucapnya sambil menunjukkan seekor kelinci padaku.
“omona!! Lucu sekali!!” aku langsung mengangkat kelinci itu.
“kau harus menjaganya baik-baik!”
“apa ini untukku?”
“ne! Dia itu adalah hewan peliharaan yang paling kusayang!”
“siapa namanya?”
“roo!”
“nama yang lucu!”
“apa kau mau menerimanya?”
“tentu saja! Dia sangat lucu!”
“kalau begitu kau juga harus menerima hatiku!”
Aku yang sedari tadi sibuk mengelus roo, berhenti karena mendengar perkataan donghae.
“donghae apa maksudmu?”
“naneun chuaeyo(aku menyukaimu)!”
“anigoya(tidak mungkin)! Kita saudara! Uri anigoya (Tidak mungkin kita)…”
“tapi kita bukan saudara kandung!”
“tapi tetap tidak mungkin! Mianhae donghae…”
“baiklah aku tidak akan memaksamu! Bila kau memang tidak menyukaiku!”
“aku memang menyukaimu! Tapi tidak untuk seorang pacar! Melainkan hanya sebatas oppa dan dongsaeng!”
“ne! Arreoseumnida (Aku mengerti)!” ia meninggalkanku, tersirat wajah kekecewaan pada raut wajahnya. Mianhae… donghae.. kita memang tidak mungkin bisa lebih dari saudara. Tiba-tiba roo yang sedari tadi kupeluk meronta-ronta dan pergi menjauh dariku. Aku hanya bisa diam.
Keesokan harinya…
“donghae!! Ppalli bangun!” teriakku seraya membuka pintu kamarnya.
Namun kulihat ia tak ada disana. Tempat tidurnya sudah tersusun rapi.
“apa dia berangkat duluan ya?” gumanku. Kuberjalan menuju ruang makan, dan kudapati appa sedang asyik membaca koran sambil sesekali menyeruput kopi didepannya.
“appa! Apakah donghae oppa sudah berangkat!”
“ne!” ucapnya tanpa menoleh kearahku.
“tumben sekali dia berangkat duluan!” gumanku seraya menuju pintu depan.
*****************************************************************
At school…
“ya! Donghae!! Wae kau meninggalkanku!” kutepuk pungungnya seraya duduk disampingnya.
Ia hanya menoleh kearahku sejenak dan kembali membaca buku didepannya. Aneh sekali. Apa dia marah padaku karena kejadian semalam.
“apa kau…” belum sempat aku menyelesaikan perkataanku ia beranjak dari kursinya.
Ia tampak berbincang dengan hea min. Dan setelah itu hae min duduk disampingku.
“annyoeng!” ucap hae min seraya tersenyum.
“umm… wae kau duduk disini?”
“donghae menyuruhku untuk duduk disini!”
“wae(kenapa)?”
“katanya kalau duduk disini matanya sakit karna terlalu jauh dari papan tulis!”
“oh!! Begitu!”
“apa kalian bertengkar?”
“ani(tidak)!”
Derap langkah seongsangnim terdengar mendekati kelas kami dan menghentikan percakapanku dengan hea min.
“sepertinya dia benar-benar marah!” gumamku seraya mengambil buku pelajaran dari tasku.
Sepulang sekolah
Setelah seongsangnim keluar dari kelas, bergegas kuhampiri tempat duduk donghae dan menyeretnya keatap sekolah.
“apa kau marah padaku?” tanyaku tegas.
Ia hanya diam dan tidak memandangku.
“LEE DONGHAE!! APA KAU MARAH PADAKU!!” Teriakku padanya.
Ia tetap diam. Hah! Sikapnya benar-benar membuatku kesal. segera ku naik keatas pagar pembatas.
“KALAU KAU TETAP DIAM!! AKU AKAN LONCAT DARI SINI!”ancamku padanya.
“haiiissshhh,,,, KAU MEMBUATKU GILA!! TURUN DARI SANA!!” akhirnya ia mau bicara juga.
Tapi aku tetap tidak mau turun. Berjaga-jaga bila ia tak mau bicara padaku lagi.
“APA KAU MARAH PADAKU??”
“PPALLI(CEPAT) KAU TURUN!!”
“JAWAB DULU PERTANYAANKU!!”
“BAIKLAH!! AKU TIDAK MARAH PADAMU!!”
“LALU KENAPA KAU MENGACUHKANKU???”
“AKU HANYA INGIN MELUPAKAN RASA SUKAKU PADAMU!!!”
Hem… kurasa jawaban itu cukup. Aku juga sudah merasa ketakutan sekali berada diketinggian seperti ini. ketika ku hendak turun. Tiba-tiba tubuhku goyah kehilangan keseimbangan. Aigoo… bagaimana ini… na ottokhae..
“Aaaa…..” teriakku sekencang-kencangnya.
“AWAS!!!” teriak donghae.
Bruukkkk…..
Liuliluliuliu….. suara ambulance yang memekak telinga terdengar jelas olehku. Semakin lama semakin menjauh.
“aa-aauuu….” suara donghae menyadarkanku. Kubuka mataku dan kudapati sepasang mata yang kukenal berada dekat denganku.
“bisakah kau menyingkir!! Punggungku sakit!!”
Aku baru menyadari kalau aku belum mati. Aku sekarang berada diatas tubuh donghae.
“ah! Mianhae…” aku segera berdiri.
“au…” geramnya sambil memegang punggungnya.
“apa kau terluka!!”
“ani! Hanya pungungku sakit karna jatuh tadi!”
“kajja! Kubawa kau keruang kesehatan!”
“tidak usah!”
“hah! Kukira bunyi sirene tadi adalah bunyi mobil ambulance yang akan membawaku kerumah sakit!” ucapku lega.
“memang suara sirene! Tapi hanya ambulance yang lewat didepan sekolah kita!”
“sudahlah! Kajja! Kita kekelas!! Tadi sempat kudengar suara bel!!” ku bantu ia tuk berjalan.
“kalau kau melakukan hal seperti tadi lagi! Aku tidak akan memaafkanmu!”
Aku hanya bisa tersenyum malu.
*******************************************************************
“HYE JIN!! CEPAT TURUN!! MAKAN MALAM!!” teriak donghae dari bawah.
“NE!!” teriakku sambil menutup pintu kamarku.
Kuturuni tangga dan menuju ruang makan.
“appa odieoyo(ayah dimana)?” tanyaku yang tak melihat appa ditempat duduknya.
“pergi ke insadong!”
_________________________________________________________________________________________
Note :
insadong adalah sebuah pemukiman di seoul. Insadong terkenal di antara para wisatawan sebagai tempat belanja dan menjual barang-barang seni tradisional khas Korea maupun luar negeri. Lebih dari 40 persen toko barang antik Korea terdapat di wilayah ini.
_________________________________________________________________________________________
“pasti mencari barang-barang antik untuk menambah koleksinya!” ucapku seraya menyuapkan makanan kemulutku.
“ne! Dan rencananya besok aku akan menyusul!!”
“MWO?? Lalu kau akan meninggalkan ku sendirian??” aku menghentikan makanku dan membanting sumpit yang berada ditanganku.
“begitulah! Lagi pula kaukan bukan anak kecil lagi yang takut ditinggal sendirian dirumah!”
“berapa lama kau akan disana?”
“paling satu minggu!”
“lama sekali!! Memang kau disana mau apa?? Lalu bagaimana sekolahmu?”
“aku akan izin!”
“apa kau pergi gara-gara kejadian kemarin itu?” aku agak ragu untuk bertanya.
Ia berhenti menyendok makanannya. Ia terdiam cukup lama dan akhirnya ia hanya tersenyum.
“ aku sudah selesai! Kau yang bereskan!” ia berdiri dan berjalan kearah kamarnya.
“neo jeogmal chuaeyo(apa kau benar-benar menyukaiku)??? Kau pasti bisa menyukai yeoja(wanita) lain selain diriku! Na jebal(Kumohon)… andwae(jangan) membuatku merasa bersalah irokhae(seperti ini)!” tanpa sadar air mataku mengalir begitu saja.
Ia menghentikan langkahnya dan berjalan menghampiriku.
“mianhae.. sudah membuatmu merasa bersalah!” ia memelukku lembut.
Aku hanya bisa menangis dalam pelukannya.
*********************************************************************
Keesokan harinya…
“DONGHAE!!! BANGUN!!” teriakku seraya membuka pintu kamar donghae.
Ia tidak mengubris malah menutup tubuhnya dengan selimut. Kutarik selimut yang menutupi tubuhnya.
“YA! LEE DONGHAE!! BANGUN!!” teriakku pada telinganya.
“Aiigooo…. aku bisa budek bila kau berteriak sekeras itu ditelingaku!” ucapnya sambil mengusap-ucap telinganya.
“makanya ppali bangun!!”
Ia beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Kulipat selimutnya dan merapikan sepraynya.
Beberapa menit kemudian kami sudah berada diruang makan sambil menikmati sarapan yang kubuat.
“donghae!! Wae kau pakai pakaian sekolah?? Bukannya kau akan pergi ke insadong?”
“tidak jadi!”
“wae?”
“soalnya kemarin ada anak kucing yang menangis gara-gara mau kutinggal pergi!”
Aku memanyunkan mulutku. “anak kucing?? Tega sekali!”
“hahahhhaha… Cuma bercanda! Sudahlah!! Ppalli!! Kita nanti terlambat!”
******************************************************************
Hah~ aku senang akhirnya sikap donghae kembali seperti semula. Tapi aku agak merasa aneh dengan kedekatannya beberapa hari ini dengan hea min. Dia jarang sekali dekat dengan yeoja lain selain aku. Tapi kali ini dia benar-benar dekat dengannya. Setiap hari pasti ada saja yang ia bicarakan dengan hae min. Hem,,, tapi baguslah jadi donghae bisa melupakan rasa sukanya padaku. Lagi pula hea min adalah yeoja yang baik, so aku tidak perlu khawatir.
“hah~ kenapa aku jadi memikirkan mereka berdua!! Padahal aku harus menyelesaikan tugas matematikaku ini!” gumamku sambil mengacak-acak rambutku.
Tok tok tok….. seseorang mengetuk pintu kamarku.
“masuk!! Tidak dikunci!” ucapku sambil kembali berkonsentrasi pada buku tugas didepanku.
“hye jin!! Lihat aku!” terdengar suara donghae dibelakangku.
Setelah kuberbalik kearahnya, kudapati donghae dengan pakaiannya yang rapi. Ia terlihat sangat tampan… aishhh… apa yang kupikirkan.
“mwo?” tanyaku tak mengerti.
“bagus tidak?”
“bagus! Memang kau mau kemana?”
“aku mau kencan dengan hea min!” ucapnya seraya membenarkan rambutnya dikaca.
“MWO??KENCAN??” aku terkejut mendengarnya.
“ne! Ya sudah! Aku mau berangkat dulu!! Kau jaga rumah baik-baik! Arraseo(mengerti)?”
Aku hanya manggut-manggut melihatnya pergi meninggalkanku yang masih terkejut dengan ucapannya. Dia benar-benar serius dengan hea min. Bagaimana ini?? tapi kenapa aku harus bingung?? Bagus dong bila dia sudah bisa berkencan dengan yeoja lain!! Ah~ molla(tidak tau)!! Sebaiknya aku berkonsentrasi mengerjakan tugasku.

Beberapa jam kemudian….
Haissshhh…. walau sudah kucoba berkali-kali tetap saja! Aku tidak bisa berkonsentrasi!! Ada apa sich denganku!! Kenapa aku jadi gelisah begini!! Jangan-jangan…. andwae(jangan)!!! Aku tidak mungkin menyukai donghae… rasa sukaku pada donghae hanya sebatas rasa suka sebagai seorang saudara!! Tidak mungkin lebih…
Tapi kenapa sudah selarut ini dia belum pulang juga!! Apa terjadi sesuatu dengannya?? Aiishhh….pikiran buruk mulai menghantui diriku!!!
Ting tong…. segera kuturuni tangga dan bergegas membuka pintu. Kupasang wajah mengantuk untuk meyakinkannya kalau aku tidak menunggunya.
Kreeekk… pintu kubuka…
“kau sudah tidur?” tanya donghae seraya masuk.
“ne!! Hooooammm….” ucapku sambil menutup pintu.
“kalau begitu tidur lagi sana!!” ia membuka pintu kamarnya.
“kau dari mana saja selarut ini?” ucapku seraya mengucek-ngucek mataku.
“rahasia!!” ditutupnya pintu kamarnya.
“aiiissshhh… pelit sekali!! Aku kan jadi penasaran!! Jangan-jangan mereka sudah jadian!!! Ahhh!!! Babo babo babo(bodoh)…. kenapa aku berpikir macam-macam sich!!” kupukul-pukul kepalaku sambil menaiki tangga menuju kamarku.
*******************************************************************
hoooaaammm….gara-gara memikirkan kencan donghae kemarin aku jadi tidak bisa tidur.
“apa kau semalam tidak tidur?” tanya hea min yang masih duduk disebelahku.
“hemm… ne…gara-gara mengerjakan tugas!!”
“hoo… kau anak yang rajin!”
“nona park! Nona choi!! Bisakah kalian diam saat aku memberikan materi?? Atau kalian yang ingin menyampaikan materinya langsung pada chingu kalian??” eun seongsangnim menatap tajam kami berdua. Kami hanya tertunduk sambil manggut-mangut tanda mengerti.
Plukkk… sebuah kertas terlempar kearah kami. Hea min membuka kertas itu dan membacanya. Aku menghiraukannya. Paling-paling hanya pesan-pesan dari chingunya yang berisi tentang acara shopping… huh~ sungguh membosankan. Tapi beberapa saat kemudian ia menulis beberapa kalimat dan mengumpal kertas itu lalu melemparkannya kembali kearah orang yang melemparnya tadi. Dan orang itu adalah DONGHAE. Omona~ sekarang mereka jadi surat-suratan seperti itu. Pasti isinya tentang kencan mereka kemarin. Umm… ini kesempatanku. Saat mereka membuang kertas itu langsung kuambil dan kubaca isinya. Okey… lihat saja nanti apa yang kalian lakukan kemarin.
Teng…teng….. bel istirahat berbunyi….
Donghae menghampiriku. “ya! Hye jin! Kajja kekantin!”
“sireo(tidak mau)! Ada buku yang harus kupinjam di perpustakaan!” ucapku berkilah.
“oh~ (berbalik kerah hea min) Hea min apa kau mau kekantin?” tawar donghae pada hea min.
“ne! Kajja!” hae min berdiri dan mengikuti donghae. Kulihat tanpa lepas mereka. Terlihat hea min membuang sebuah kertas ditong sampah dekat perpustakaan. Segera kuhampiri tong sampah itu dan memungut kertas yang hae min buang tadi. Hah~ walau menjijikan tetap kulakukan. Aku tidak akan tidur tenang sampai aku memuaskan rasa penasaranku ini. kusegera berlari kedalam perpustakaan dan membaca kertas yang kupungut tadi.
“apa ini!!” ucapku setengah berteriak.

TBC….
gomawoyoo… buat yang udah baca sampe part 2!! walaupun ceritanya agak mengaje tapi aku sudah berusaha semaksimal mungkin buat ngebuat fanfic ini (ceileee… kata2 luu)
oh ya mianhae klo ada yang keganggu dengan transletannya!! bukan maksudku ngeremehin hangul kalean… cuma sekedar mo beritahu bagi yang nggak tau and cuma mo ngingetin doank!!!
dan klo transletannya salah!! mianhaeyoo….
di ffku kale ini aku juga mau ngebagi ilmu tentang korea nich!! misalnya tadi ada note tentang daerah insadong!! bagi yang keganggu!! sekali lagi mianhaeyoo… jeongmal mianhaeyoooo….
DON’T Be silent reader!!! wajib komen!! paling nggak ngelike tau ngerating!!! okey???? maksa.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

sHe Trees'zZ Ichi Bango Fanfiction! Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon | Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template