Senin, 27 September 2010

Winter part 1

Judul : Winter
Author : Ia-chan aka Eun Hee
Cast : lee Donghae & choi hye jin
Genre : love (sewaktu-waktu bisa berubah)
Lenght : part/chapter

Part 1
Brukkk…. kusandarkan tubuhku disebuah pohon sakura tua, yang dipenuhi dengan butiran benda berwarna putih, salju. Mengapa dihari sedingin ini aku berada diluar rumah, sendirian.
Aku memandang pohon sakura itu sambil menempelkan tangan kananku kebatangnya.
“kau sama sepertiku! Dihari sedingin ini! sendirian….” kudekap tubuhku yang mulai menggigil kedinginan.
“amma…. appa… aku kesepian… aku ingin berada dalam pelukan kalian… appa… amma…”
Tiba-tiba sebuah tangan hangat menggengam tanganku. Ku donggakkan kepalaku, kudapati seorang namja sedang duduk berjongkok didepanku.
“kau sepertinya kedinginan! Kenapa kau sendirian disini?” tatapan matanya hangat, gengaman tangannya pun sama hangatnya. Dingin yang sedari tadi menyelimuti tubuhku bagai menguap menjadi hangat.
*****************************************************************
Jeppreeettt,,,,, seperti suara kamera menganggu mimpiku barusan. Kubuka mataku dan kudapati seorang namja sedang asyik memfotoku dengan kameranya.
“ya! Kau ini! sembarangan memfoto-foto orang!” ucapku kesal sambil menepis tangannya.
Ia berdiri dan berbalik membelakangiku sambil tertawa sendiri. Aku segera bangkit dari tidurku dan melihat dari balik tubuhnya. kulihat ia sedang asyik melihat foto-fotoku yang baru saja diambilnya.
“hahahhaha… kau sangat lucu sekali sewaktu tidur… hahahhahah!” ia memperlihatkan hasil fotonya padaku.
“apanya yang lucu itu memalukan!” ucapku sambil mengambil kameranya. Namun tak dapat karena ia sudah lebih dulu menariknya.
“mwoya(apa)?? Kau akan menghapusnya?? Tidak akan kubiarkan!” ucapnya sambil menjulurkan lidahnya.
“ya! Lee donghae!!! Kemarikan kameramu!” ucapku sambil menadahkan tanganku.
“sireo (tidak mau)!” ia membalikkan badannya membelakangiku.
Aku memeluknya dari belakang. “kalau kau menghapusnya! Kau akan kuberikan tiket kencan satu minggu!”
Ia membalikkan tubuhnya menghadapku. “geure (benarkah)! Baiklah!” ia mulai menekan tombol delete pada kameranya.
Aku melepaskan pelukanku. “ kau tertipu!! Hahahahhha” ucapku sambil berlari menuruni tangga gedung sekolahku.
“ya! Choi hye jin! Kau pembohong!!” teriaknya sambil berlari menyusulku.
“weee,,,,” kujulurkan lidahku.
“awas kau!! Hey jangan lari!!” ucapnya yang berlari menyusulku.
“makanya jadi orang jangan terlalu polos!!” ejekku sambil menengok kearahnya.
“eh! Awas!!” teriaknya padaku.
Tiba-tiba tubuhku terhuyung jatuh. Brukkkk…. kakiku menghantam lantai.
“awww…. kakiku!!” teriakku kesakitan.
Donghae menghampiriku. “ gwanchana (tidak apa-apa)?”
“aigooo(aduh).. kakiku!!” kupengangi kakiku yang terasa nyeri.
Ia segera membopongku. “aiiggoo(aduh)….” rintihku yang masih kesakitan.
“bertahanlah!” ucapnya sambil terus membopongku menuju ruang kesehatan.
“ donghae!! Jebal (Tolong) kau jaga baik-baik roo ya??”
“memang kau mau mati? Sampai berpesan seperti itu!” ucapnya menanggapi candaanku dengan serius.
“hahhahaa… wajahmu sangat lucu!!” ucapku seraya tertawa.
“kau ini sebenarnya kesakitan tidak sich?” wajahnya terlihat kesal.
Aku mengangguk. Huft,,,, dia terlalu khawatir. Padahal kan Cuma terkilir.
At ruang kesehatan…
“hanya terkilir!” ucap eun sangseongnim (guru).
Donghae terlihat lega mendengarnya. “ya! Kau donghae! Terlalu khawatir!” ucapku seraya bangkit.
Tapi donghae menahanku. “kau masih belum sembuh! Jangan berdiri dulu!”
“gwanchana (tidak apa-apa)! Dia sudah agak baikkan!” eun sangseongnim(guru) meninggalkan kami.
“kau dengar itu!” ucapku seraya berdiri. Ia membantuku berjalan.
“aku bisa sendiri!” ucapku menepis tangannya. Tapi tubuhku langsung kehilangan keseimbangan. Beruntung ia menahanku.
“kau terlalu memaksakan diri!” ucapnya sambil membantuku berjalan.
Aku hanya tersenyum.
**********************************************************************
At home….
“ada apa dengan kakimu hye jin?” tanya appa sambil menghampiriku.
“hanya terkilir!” jawabku.
“Cuma terkilir kenapa donghae harus membantumu berjalan! Dasar manja!” ucap appa sinis.
“appa! Apakah appa tidak bisa bicara sedikit manis padanya! Seperti bicara pada orang lain saja!” ucap donghae terlihat marah.
“donghae! Sudahlah aku bisa berjalan sendiri!” ucapku sambil melepaskan tangannya yang memegangi pundakku.
“hey! Hye jin! Dia itu oppamu! Kenapa kau hanya memanggilnya donghae? Seperti teman saja!” ucap appa dengan nada tegas.
“ah! Mianhae(maaf),,,,” kubungkukkan badanku.
“appa! Dia hanya berbeda 10 hari denganku! Kami seumuran!” donghae mulai meninggikan suaranya.
“hey! Kau berani sekali meninggikan suaramu!” appa mulai naik pitam.
“sudahlah oppa! Jangan seperti itu!” ucapku menahan emosi donghae.
Ia mendengus kesal sambil memegang pundakku. “oppa! Tidak usah aku bisa sendiri!” ucapku menepis tangannya. Tapi ia bersikeras membantuku.
Aiiigooo… ingin sekali aku merintih kesakitan ketika menaiki satu persatu tangga menuju kamarku. Beruntung donghae membantuku jadi rasa nyeri itu tak terlalu kurasakan. Hah! Akhirnya penderitaan itu berakhir juga saat kunaiki tangga terakhir. Entah mengapa kamarku saja yang diletakkan di lantai dua. Kamar donghae dan appa berada dilantai satu. Pertanyaan itu tak juga kutemukan jawabannya, kucoba tuk melupakannya tapi ketika kunaiki tangga-tangga itu kuselalu teringat pertanyaan itu. Kenapa aku bagai diasingkan?
“dong.. emm… oppa gomawo sudah membantuku!”
“tidak usah memanggilku oppa! Aku merasa aneh ketika kau menyebutkannya!”
“sireo(tidak mau)! Aku tak ingin appa marah-marah lagi!”
“baiklah kau memanggilku oppa hanya ketika berada dirumah saja! Arraseo(mengerti)?”
“ne(ya)!”
“huh! Kenapa appa menyuruhmu untuk berada dikamar atas! Padahal dibawah masih ada kamar yang kosong!”
“mungkin supaya kamar disini tak dihuni oleh tikus-tikus!” candaku.
“memang kau tikus! Huh! Aku masih kesal dengan sikap appa yang masih seperti itu! sejak dulu tidak berubah sama sekali!” raut wajahnya tak merespon candaanku.
“oppa! Ayolah! Tidak boleh merasa kesal pada appa!”
“apa kau tidak merasa kesal diperlakukan seperti itu?”
“aniyoo(tidak)!! Diakan appaku! Tidak boleh seperti itu!”
“kau terlalu jadi anak baik!” ucapnya masih terlihat kesal.
“ayolah oppa! Aku tidak ingin melihatmu memasang wajah kesal seperti itu!”
“kalau begitu cium aku!”
“sireo(tidak mau)!! Ini dirumah! Kalau ketahuan appa! Kita bisa ditendang dari rumah!” ucapku seraya masuk kedalam kamarku.
“kalau begitu aku akan tetap memasang wajah kesal seperti ini!” ia menunjukkan wajahnya kesal.
Aku mendekatinya dan mengecup keningnya lembut. “hey kau salah tempat!” ucapnya.
“hahhaha… memang aku sengaja! Sudahlah! Sana! Tidak sopan berada dikamar yeoja(cewek) lama-lama!”
“aku kan neo namjachingu (pacarmu)!”
“tetap saja! Status kita dirumah adalah oppa dan dongsaeng! Arraseo!”
“ne…. arraseo chagi!! Good night!!”
“goog night too!” ucapku sambil menutup pintu.
**********************************************************************
Pelan-pelan kulangkahkan kakiku menuju ranjang empukku. Kurebahkan tubuhku diatasnya dan memejamkan mataku.
<>
Brukkk…. kusandarkan tubuhku disebuah pohon sakura tua, yang dipenuhi dengan butiran benda berwarna putih, salju. Mengapa dihari sedingin ini aku berada diluar rumah, sendirian.
Aku memandang pohon sakura itu sambil menempelkan tangan kananku kebatangnya.
“kau sama sepertiku! Dihari sedingin ini! sendirian….” kudekap tubuhku yang mulai menggigil kedinginan.
“amma…. appa… aku kesepian… aku ingin berada dalam pelukan kalian… appa… amma…”
Tiba-tiba sebuah tangan hangat menggengam tanganku. Ku donggakkan kepalaku, kudapati seorang namja sedang duduk berjongkok didepanku.
“kau sepertinya kedinginan! Kenapa kau sendirian disini?” tatapan matanya hangat, gengaman tangannya pun sama hangatnya. Dingin yang sedari tadi menyelimuti tubuhku bagai menguap menjadi hangat.
Aku hanya diam sambil memandang wajahnya. “hey!! Apa kau tersesat? Kajja kuantarkan kau kerumahmu!” ucapnya sambil menarik tanganku mengajakku tuk berdiri.
Aku hanya diam tak bergerak. “kajja(ayo)!! Aku akan membantumu menemukan rumahmu!” ucapnya sambil menarik tanganku lagi.
Aku menggeleng. “wae(kenapa)?? Apa kau tidak punya rumah?”
Aku mengganggukkan kepalaku. “kalau begitu kerumahku saja!” ucapnya sambil menarik tanganku. Aku pasrah mengikutinya.
Ia membawaku kesebuah rumah besar dengan halaman yang luas. Aku menghentikan langkahku didepan pintu masuk rumah besar itu.
“wae(kenapa) berhenti?? Kajja(Ayo) masuk!!” ia menarik tanganku.
“appa!” teriaknya pada seorang namja (cowok) paruh baya.
“mwo(apa)? Donghae! Nugu(siapa)?” tanya namja itu sambil menunjuk kearahku.
“dia tidak punya rumah appa! Apakah boleh dia tinggal disini?” ucap namja yang bernama donghae itu.
“apakah keluarganya tidak mencarinya?”
“dia tidak mempunyai rumah!”
“hajiman (tapi) … bagaimana kalau keluarganya mencarinya!”
“hajiman (tapi) appa kasihan dia diluar kedinginan! Ayolah appa!! Aku ingin mempunyai seorang chingu(teman)!! Aku kesepian dirumah ini sendirian!!” rengek donghae.
“baiklah!! Dia boleh disini sampai keluarganya menemukan!!”
“yeaahhh…. appa kau baik sekali!” ia memeluk erat appanya.
ia menghampiriku dan menarik tanganku untuk mengikuti langkahnya. Aku hanya mengikutinya. Ia membawaku kesebuah kamar yang sungguh mewah dan besar. Namja yang aneh! Padahal baru beberapa menit yang lalu kami bertemu tapi dia sudah membawaku kerumahnya. Dia tau saja tidak namaku.
“hey wae(kenapa) kau diam saja! Oh iya namamu siapa??”
“janeun choi hye jin imnida!” ucapku sambil membungkuk.
“oh… naneun lee donghae imnida! Mulai sekarang kita berteman!” ucapnya sambil mengacungkan jari kelingkingnya.
Aku melingkarkan kelingkingku pada kelingkingnya.
<>
“Hem,,, iroen(dasar)!!! Donghae kan waktu itu masih kecil!! Imut sekali!!” gumamku gemas.
Tok tok tok… seseorang mengetuk pintu kamarku.
Kuberdiri dan membuka pintu. “oppa! Wae(kenapa)?”
“aku membawakanmu makan siang!” ia langsung masuk kedalam kamarku.
“oppa! Aku kan bisa sendiri! Tidak usah repot-repot seperti ini!”
“aku kan tidak mau melihatmu kesakitan menuruni dan menaiki tangga-tangga itu!” ia memasang muka sok imutnya.
“huh! Wajahmu sok imut!” kucubit kedua pipinya.
“sekarang makanlah!” ia menyodokan sepiring makanan padaku.
“suapi!!” ucapku manja.
Ia mulai menyendokkan nasi pada piring yang dibawanya.
“DONGHAE!!” teriak appa dari bawah.
“NE!” teriak donghae.
“KESINI SEBENTAR!!”
“ sepertinya kau harus makan sendiri!!” ia menyodorkan piring yang dibawanya kepadaku.
“ppalli(cepat) temui appa!”
“habiskan makananmu!” ia mengusap lembut rambutku.
Kuhanya tersenyum.
**********************************************************************
“ah~~ segar sekali setelah mandi!” ucapku sambil mengeringkan rambutku dengan sebuah handuk kecil.
Tok tok tok
Kreeekkk…. kubuka pintu kamarku.
“wae oppa?”
“kubawakan kau air hangat!” ia langsung masuk kedalam kamarku.
“untuk apa?”
Ia menarikku dan menyuruhku duduk. Dia angkatnya kakiku dan dicelupkannya kedalam air hangat yang dibawanya.
“ah~~ nyamannya!” ucapku sambil memijit-mijit kakiku.
“sini biar aku saja!” ia menepis tanganku dan mulai memijat kakiku.
“ah! Oppa tidak usah! Biar aku saja!”
Ia tidak menghiraukanku dan bersikeras memijat kakiku.
Aku membelai rambutnya lembut. “oppa! Kau terlalu baik padaku! Bagaimana aku tidak menyukaimu!”
“teruslah menyukaiku dan aku akan terus menyukaimu!” ia menunjukkan lesung pipinya ketika tersenyum.
Ia mulai berhenti memijat kakiku dan mendekatkan wajahnya padaku. Aku tau dia akan menciumku. Kupejam kan mataku. Seharusnya hal seperti ini tidak boleh kami lakukan dirumah. Bila ketahuan appa, habislah riwayatku. Berjarak satu senti saja bibirnya pada bibirku. Sebuah suara mengejutkan kami.
“HEY!! APA YANG KALIAN LAKUKAN??”

TBC….

gimana…. gimana….gimana??? hohohohoho…. nie fanfic tercipta berkat jjong oppa!! lho??? apa hubungannya perasaan jjong nggak ada dalem cast degh!! hohohoo… soalnya my beloved (hoh!! jadi inget ma ffnya lyndun) jjong oppa kan suka musim dingin (kayaknya) dia kan nggak suka panas!! so jadi pengen bikin fanfic yang cool cool geto!! oya buat ayie mianhaeyoo… belum sempet bikin fanfic buat kamu!! lage kekurangan ide and kebetulan banget na namjachingu lage sakit jadi harus nunggu dia sembuh dulu degh (digamprat jjong)!!!
hah~ ya sudahlah!! jangan pedulikan author gaje ini!!! tapi inget!!
DON’T BE SILEND READER!!! harus komen!!! paling nggak nge-like tau rating lah!! (maksa banget sich)

0 komentar:

Posting Komentar

 

sHe Trees'zZ Ichi Bango Fanfiction! Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon | Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template